Pages

Saturday, July 30, 2011

Meng Nikah

Qobiltunikakhaha watawaj wijaha linafsi bimahrilmadkhurin halaan...Sah??? Sah... Alhamdulillah...
Ikulah lafal kang marai ndredegge dodo sak isine kolo wingi Jum'at 29 Juli 2011 pukul 15.15 WIB. Alhamdulillah sakkabehane, acara mlaku kang lancar.

Dino ikulah dadi dino kang bersejarah kanggo awakku lan mantan pacarku. Dino kanggo mbuktiake tresnaku. Dino kanggo nyempurnakke agama, anglakoni Sunah Rasul. Mugi mugio dadi keluarga kang berkah warohmah.

Sakjane aku kecewa nikah iki, kecewa knpa ora kad mbiyen...knpa saiki..nek ngerti penake yo mesti kad mbiyen le nikah mau..

Pokoke maknyusss....

Ngemeng ngemeng, sampeya wes nikah durung??ndang cepet nikah nek sampun siap, wedine ndak ora kumanan..
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, July 17, 2011

Meng Larat

Berasal dari kata "Larat", adalah sebuah Pulau bagian dari Propinsi Maluku, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Kec.Tanimbar Utara (Tanut) yang terletak di Sebelah selatan Prop Maluku, sebelah timur Pulau Yamdena (Jamdena), dalam gugusan Kep. Tanimbar.


Untk Kesana bisa di capai dengan Jalur udara (pesawat udara) dari Ambon-Saumlaki, dilanjtukan jalur laut dengan Feri ke Larat. Yang tersedia sekali seminggu yaitu hari Selasa, dengan lama perjalanan 12 jam. Terkadang juga ada Speed boat yg tergantung penumpang. Dengan speedboat bisa dicapai dalam waktu 3-4 jam. Alternatif jalur lain bisa dengan ojek dari Saumlaki-Larat, dengan tarif yg lumayan mahal (Rp. 500rb-650rb) dengan kondisi jalan tanah dan jembatan yg belum jadi. Sebaiknya jalur darat dihindari jika cuaca hujan deras. Jalur darat penuh resiko, karena jalur yg rawan (longsor, licin, banjir) terkadang harus berhenti di jalan karena ekstreemnya jalur ini.

Akses ke Pulau Larat memang sulit, apalagi jika ketinggalan Feri. Karena harus menunggu seminggu lagi. Terkadang juga ada pesawat dari saumlaki-Larat tetapi selalu penuh. Terkadang juga ada kapal minyak milik penduduk yang ke Pulau Larat, tetapi terkadang. Menunggu Feri di saumlaki adalah bencana besar, karena biaya hidup di Saumlaki terkena mahal. Penginapan per malam berkisar dr 250 rb-750 rb.

Jalur Darat Saumlaki-Larat
Jalur Darat Putus, dilanjutkan naik kapal minyak dari Kampung Arma-Larat

Pulau larat

Sesulit apapun jalur, semahal apapun biaya hidup, lamanya di lapangan, semua adalah bagian dari sementaranya perjalanan dan pekerjaan. Hidup adalah sebentar, maka sayang jika dihabiskan di atas empuknya ranjang, pergilah jauh dan berpetualang.






Powered by Telkomsel BlackBerry®